Minggu, 03 Oktober 2010
Daegu Photo Biennale 2010
Daegu Photo Biennale adalah ajang festival fotografi terbesar di Asia yang pertama kali diadakan tahun 2006. Acara ini diselengarakan di Daegu Culture and Arts Center, Bongsan Culture Center dan beberapa galeri lain di kota Daegu, Korea Selatan.
Dengan tema “true(E)motion,” or “Landscape Calling Us,” festival tahun ini memperkenalkan foto-foto yang menunjukkan sudut pandang yang menarik antara manusia dan lingkungannya. Tema yang memiliki multi arti antara 'E' untuk emosi dan 'E' untuk ekologi dan lingkungan. Terdapat 245 fotografer dari 22 negara di Eropa dan Asia memamerkan karya-karya terbaik mereka.
Festval ini dibagi menjadi beberapa section.
"Asia Spectrum " adalah salah satu 'special exhibition' yang diikuti oleh 23 fotografer yang berasal dari negara-negara Asia seperti Indonesia, Singapore, Malaysia, Thailand, Vietnam, China, Jepang dan Korea. Section ini mencoba mengetengahkan trend fotografi terbaru di Asia.
"Speaking Out Peace " adalah 'special exhibition' lainnya yang diadakan di sebuah hall sendiri memamerkan karya foto-foto dokumentasi perang dari fotografer legendaris Robert Capa.
Ada juga satu section terpisah yang memamerkan karya dari "Helsinski School". Fotografer-fotografer kontemporer lulusan dari University of art and Design Helsinski , sebuah sekolah seni yang paling bergengsi di Finlandia yang telah berdiri sejak 140 tahun yang lalu.
Dua sections lainnya adalah ― “Seconds of Life” and “Breaking the Edge” ― masing-masing berfokus pada hubungan antara manusia dan lingkungannya. Aneka karya-karya fotografi dan video dengan mengeksplorasi beragam gambar realistis dan fiktif ditampilkan dalam section ini.
prescon, opening ceremony and blablabla..
ASIA SPECTRUM :
( me, my friends and their works )
Wang Qingsong
Kim Joon
Angki Purbandono
Shoei Nishino and Maleonn
Li Wei
Takashi Homma
Yoo Hyun Mi
About Me And My Superhero :
Helsinski School :
Noomi Ljungdell
Hannu Karjalainen
Heli Rekula
Nelli Palomaki
Ulla Jokisalo
Salah satu peserta Daegu Photo Biennale 2010 :
Berikut, adalah beberapa karya foto dari section lain yang cukup menarik menurut sudut pandang saya :
Adam Panczuk and Danielle Van Ark
Denise Gruenstein and Ori Gersht
Ryu Ho-Yeol
Yeorrock and Koo Sung Soo
Yoon Jeong Mee
Saya sebagai 'new comer' dan salah satu perserta yang paling muda dari "Asia Spectrum" sungguh berbangga hati dapat berpameran bersama kampiun-kampiun fotografi Asia yang sudah malang melintang di ranah fotografi kontemporer dunia. Beberapa nama besar Asia seperti Wang Qingsong, Li Wei, Maleonn, Sherman Ong, Angki Purbandono, Shoei Nishino, Manit Sriwanichpoom, serta beberapa 'jagoan-jagoan' lain dapat bersama-sama di bawah satu atap menunjukkan karya-karya mutakhir mereka dalam perhelatan foto terbesar di Asia ini.
Rasa-rasanyawaktu 1 hari tidak akan mungkin untuk menikmati ribuan karya-karya foto mutakhir yang dipamerkan di main hall exhibition (saja). Belum lagi belasan pameran foto lain yang diselenggarakan di berbagai tempat dan galeri-galeri yang tersebar di penjuru kota Daegu.
Namun, dalam waktu 1 menit, saya sudah bisa untuk merasa iri apabila membandingkannya dengan pameran-pameran fotografi atau seni rupa yang berlangsung di Indonesia. Dengan segala daya upaya, mereka mampu mengangkat derajat fotografi sehingga bisa mendapat porsi tersendiri dan berdiri sejajar dengan karya-karya seni rupa lainnya.
Lantas, bagaimana dengan di Indonesia? entahlah..
Dengan mentalitas dan berbagai sumber daya yang masih jauh tertinggal, rasa-rasanya memang tidak mungkin untuk negara kita membuat perhelatan fotografi akbar semacam ini.
Akan tetapi, dari jauh lubuk hati yang paling terdalam, besar harapan saya agar di kemudian hari negara kita mampu mendapat pengakuan dan kepercayaan dalam kancah internasional dengan menyelenggarakan event-event budaya seperti ini dan negara kita dapat berdiri sejajar dengan negara-negara lainnya di dunia.
Terimakasih
Agan Harahap