Sepulangnya dari gereja, saya, Mita dan Doan memutuskan untuk mampir dulu ke lapo sekedar mengenyangkan perut yang lapar karena memang kami belum sempat sarapan dari pagi.
Di pojok dekat kasir, terlihat beberapa baris majalah Tapian.
" Ah.. sudah terbit majalah ini rupanya.." ujar saya senang.
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat diwawancarai oleh ibu Dolorosa Sinaga ( boss majalah Tapian, sekaligus pematung terkemuka di negara ini) tentang karya-karya yang saya kerjakan selama ini.
Walaupun bukan majalah besar dan dengan distribusi yang tidak begitu luas, namun saya bangga sekali bisa masuk majalah budaya Batak ini.
Dan sambil menikmati babi panggang dan daun ubi, kami bertiga pun membaca majalah ini.
Di pojok dekat kasir, terlihat beberapa baris majalah Tapian.
" Ah.. sudah terbit majalah ini rupanya.." ujar saya senang.
Beberapa waktu yang lalu, saya sempat diwawancarai oleh ibu Dolorosa Sinaga ( boss majalah Tapian, sekaligus pematung terkemuka di negara ini) tentang karya-karya yang saya kerjakan selama ini.
Walaupun bukan majalah besar dan dengan distribusi yang tidak begitu luas, namun saya bangga sekali bisa masuk majalah budaya Batak ini.
Dan sambil menikmati babi panggang dan daun ubi, kami bertiga pun membaca majalah ini.