Minggu, 30 September 2012

MEMANCING



Sebetulnya kami bukanlah pemancing-pemancing profesional seperti yang di televisi. Beberapa dari kami bahkan baru pertama kali memancing. Dengan peralatan yang bisa dikata seadanya, namun dengan berbekal tekad bulat dan semangat yang membara akhirnya kami berhasil mendapat 'restu' dari pasangan masing-masing untuk pergi menuntaskan hasrat kelaki-lakian kami terhadap ikan.

Menurut kami memancing adalah melepas kepenatan dan kebosanan di laut sambil kebetulan membawa peralatan mancing. Jadi, sudah tentu 'perlengkapan wisata' nya lebih diutamakan ketimbang peralatan memancing. Seperti akomodasi dan tidak lupa membawa beberapa 'bahan-bahan pencegah mabuk laut'.

Setelah berjongkok sekian jam di atas KM Dolphin, akhirnya kami tiba di pulau Harapan. Entah kenapa pula dinamakan Harapan. Saya tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh. Tapi yang jelas, begitu tiba disana, segala kepenatan terasa sirna. Tidak lama setelah menaruh barang dan menyiapkan peralatan, kami pun pergi memancing. Waktu itu kira-kira pukul 11 siang. Kami menumpang kapal motor kecil yang memang sudah disiapkan untuk kami. 

Kurang lebih 1 jam dari Pulau Harapan, kapal kecil kami membuang sauh. Dan awak perahu menyuruh kami untuk segera membuang umpan. 

Tak berapa lama, beberapa dari kami langsung mendapat 'respon positif' dari ikan-ikan di sana. Walau ukurannya tidak sebesar yang sering kita saksikan di televisi, namun cukup membahagiakan hati kami sebagai pemancing pemula.

Ikan pertama yang saya dapatkan, seekor kerapu yang berukuran cukup besar.

Selang beberapa lama kemudian, tiba-tiba joran seorang kawan melengkung tajam. Dan kami pun panik. Dengan segala teori dan pengalaman di tv, kami menginstruksikan kawan kami yang baru pertama kali memancing, untuk menyelesaikan pertarungan dengan ikan yang maha dahsyat itu.
Pertarungan baru berlangsung sekitar 5 menit, dan akhirnya sang ikan berhasil melarikan diri. Setelah diselidiki, ternyata itu dikarenakan mata kail yang tidak diikat dengan benar.
Tarik broo.. ulur dikit.. dan berbagai teori2 lainnya
Dan ikan pun hilang akibat ikatan mata kail yang tidak benar

Hari sudah menjelang siang, dan nampaknya ikan-ikan mulai kurang merespon umpan-umpan mutakhir yang kami tawarkan. Setelah berpindah tempat, keberuntungan mulai berpihak kepada kami. Dan akibat berbagai tips dan wejangan tentang cara memancing yang baik dan benar oleh awak kapal, satu per satu dari kami bergantian mengangkat ikan dengan ukuran yang cukup membanggakan ke atas kapal.
Lewat tengah hari, ikan-ikan tangkapan kami sudah mulai memenuhi lantai kapal





Hari sudah semakin senja dan kami mulai bosan. Ikan-ikan yang dirasa kurang memenuhi ukuran, kami lepaskan kembali ke laut dengan harapan ikan-ikan kecil itu mengadu pada ibunya, dan ibu ikan yang berukuran besar itu memakan umpan kami. 
Menjelang maghrib, kami memutuskan untuk kembali ke pulau Harapan. Hasil hari ini cukup membanggakan bagi pemancing pemula yang banyak teori ini. 2 Cool box yang berukuran sedang.







 Setelah mendarat dipulau, ikan-ikan itu dibersihkan lantas dibakar dan digoreng. Alhasil malam itu kami berpesta ikan dipinggir pantai. Jumlah ikan yang tertangkap lebih dari 50 ekor. Dan kami pun membagi-bagikannya kepada penduduk sekitar. Setelah puas menikmati ikan dan beberapa kaleng bir, saya pun tertidur pulas malam itu.