Manny Pacquiao dan Chris John berpose di depan awak media seusai menjalani penimbangan berat badan |
Chris John tampak tenang dan penuh rasa percaya diri dalam perjalanan menuju ring dengan diiringi lagu 'Maju Tak Gentar' |
Penyanyi asal Filipina, Maribeth yang kini menjadi warga negara Indonesia, didaulat untuk menyanyikan Lupang Hinirang, lagu kebangsaan Filipina, sekaligus juga menyanyikan lagu Indonesia Raya. |
Ronde 1: Kedua petinju tampak masih saling menjajaki. Chris John sementara unggul dengan cerdik memanfaatkan tinggi badan serta jangkauan tangannya. |
Tampak penyanyi rap 50 Cent dan petinju Floyd Mayweather Jr yang menyaksikan pertandingan dengan tegang |
Ronde 3: Memasuki paruh terakhir ronde ketiga, sebuah straight kiri keras dari Manny Pacquiao masuk menghantam rahang dari Chris John sehingga membuatnya terjatuh dan mendapat hitungan dari wasit. |
Dari barisan terdepan bangku VVIP, penyanyi Rihanna terlihat sedang bergurau dengan rekannya. |
Chris John dari Indonesia berhasil merebut sabuk juara dunia dengan kemenangan TKO pada ronde ke-5. |
JUARA DUNIA DARI INDONESIA
Saya
percaya, bahwa salah satu faktor penentu kemasyhuran sebuah negara
ditentukan oleh kesuksesan negara itu dalam olahraga. Banyak
negara-negara yang walaupun jauh dari kemakmuran dan kerap dilanda
konflik, namun bisa dikenal dan disegani lantaran olahraga. Sebut saja
beberapa negara di Afrika yang kerap menyertakan timnya dalam ajang
kejuaraan dunia sepakbola, atau beberapa negara komunis yang walaupun
diembargo, namun sukses mengalahkan negara-negara adidaya dalam berbagai
cabang olahraga. Tidak
hanya tampil sebagai pemenang, namun negara yang suskses sebagai
penyelenggara ajang olahraga internasional, sudah tentu akan mendapat
predikat positif di mata dunia.
Pada
era-nya pun, Indonesia sempat disegani dalam beberapa cabang olahraga,
serta sukses menjadi tuan rumah dalam beberapa perhelatan akbar olahraga
internasional. Tapi itu dulu..
Kini,
hampir tidak pernah tersiar berita tentang prestasi olahraga yang
ditorehkan atlet-atlet kita di kancah dunia. Mungkin saja ada, tapi itu
bukan dalam cabang olahraga yang populer, sehingga nama
Indonesia yang dulu pernah disegani, perlahan tenggelam dalam
'prestasi-prestasi' lain seperti paham-paham radikal yang berujung pada
terorisme, korupsi yang tak berkesudahan, pembalakan hutan yang semena-mena, serta ratusan
lagi 'prestasi-prestasi' lain yang berhasil ditorehkan oleh negara ini
di panggung internasional.
Seorang
kenalan saya, yang juga merupakan mantan atlet nasional sempat berujar
bahwa saat ini, berita-berita tentang prestasi olahraga kita di pentas
dunia kebanyakan hanya berujung pada sakit hati dan kekecewaan akan
harapan-harapan yang digantungkan terlalu tinggi.
Tapi apakah kita harus melulu pesimis terhadap keadaan ini?
Saya
teringat akan film Cool Runnings, sebuah kisah nyata tentang perjuangan tim bobsled dari
Jamaica yang sukses meraih medali emas dalam kejuaraan bobsled
internasional pada Winter Olympic tahun 1988. Adapun bobsled adalah
salah satu cabang olahraga yang termasuk dalam nomor yang
dipertandingan dalam berbagai ajang olahraga musim dingin. Sementara Jamaica
adalah negara tropis yang sama sekali tidak mengenal salju dan musim
dingin. Sungguh sebuah prestasi yang aneh bin ajaib tapi nyata.
Sebagai penggemar fanatik olahraga tinju, saya sempat menaruh
harapan besar pada Chris John yang sempat diprediksikan akan membawa
Indonesia sejajar dengan Amerika, Russia, Cuba, Mexico, ataupun negara tetangga kita,
Filipina yang mampu menorehkan catatan sejarah dalam percaturan tinju
dunia. Saya juga pernah berharap bahwa Chris John akan mampu mengkanvaskan lawan-lawannya dari berbagai negara dan tampil sebagai juara dunia,
sehingga Indonesia mampu menjadi negara yang disegani yang tidak bisa dipandang dengan
sebelah mata. Tapi
harapan tinggal harapan, ketika kita melihat rekam jejak Chris John
yang masih jauh dari
harapan kita sebagai bangsa yang ingin diakui dalam dunia olahraga.
Terkait
dengan peristiwa eksekusi mati beberapa terpidana narkoba dari berbagai
negara yang menuai kontroversi beberapa hari yang lalu, saya sempat
terhenyak ketika mendengar pernyataan Manny Pacquiao (petinju kelas
dunia dari Filipina), yang mampu menyuarakan pendapatnya kepada Presiden
Indonesia, Joko Widodo untuk menangguhkan eksekusi mati Mary Jane,
terpidana narkoba asal Filipina.
Ahh..
Andai saja Indonesia memiliki seorang atlet yang begitu populer dan
disegani di kancah internasional, yang mampu bersuara seperti Manny
Pacquiao, bukan tidak mungkin, para TKI dan TKW kita akan mendapat
perlakuan yang lebih baik di negara-negara tempat mereka bekerja. Tentu
saja, nasib mereka tidak akan begitu memprihatinkan seperti sekarang.
Serta banyak lagi dampak positif lainnya yang akan kita terima sebagai
sebuah bangsa.
Pertandingan
tinju antara Chris John dan Manny Pacquiao jelas tidak akan pernah
terjadi dalam dunia nyata. Essay photo 'Juara Dunia Dari Indonesia' di atas adalah sebuah
mimpi dan angan-angan saya, seorang seniman yang juga penggemar olahraga
tinju, yang tidak pernah berhenti berharap bahwa suatu saat kelak, akan lahir seorang juara tinju kelas dunia asal Indonesia yang mampu memberikan 'daya tawar' lain kepada publik dunia selain citra negatif yang selama ini melulu tersemat pada bangsa kita.