Cerita ini dimulai
puluhan tahun silam. Seperti hari-hari biasa saya mendapat mandat dari ibu saya
untuk berbelanja harian ke pasar dekat rumah. Setelah melewati kios oncom dan
ikan asin, tiba-tiba sayup-sayup saya mendengar senandung seorang wanita yang menyanyikan
lagu berbahasa Inggris yang kira-kira liriknya berbunyi demikian:
"Confessing single to every women, actually his warehouse is full of his
grandson..dst dst.. Saya lupa kelanjutannya.
Sebagai seorang anak
kecil yang menaruh minat besar terhadap bahasa, saya mencari sumber suara itu.
Ternyata lagu berbahasa Inggris itu dinyanyikan dengan lirih oleh seorang mbak
penjual cabai keriting dan aneka bawang dengan tatapan mata yang nanar.
Sambil pura-pura memilah
bawang, saya berpikir keras bagaimana caranya saya bisa berbincang dengan kakak
bersuara merdu itu. "Mbak, punya kunci inggris ?.." Saya mengeluarkan
jurus berkenalan yg cukup ampuh di era itu demi memancing obrolan.
Singkat
kata sayapun berkenalan dengannya. Rupa-rupanya lagu yang dinyanyikannya tadi
berjudul ‘ Old Caladium’ yang terinspirasi dari kehidupan di pasar.
Dalam beberapa perjumpaan
berikutnya di kios bawang itu, si mbak sempat mengutarkan keinginannya untuk
menjadi penyanyi yang go international. Sambil malu-malu dia memperlihatkan coretan-coretan
lirik berbahasa Inggris untuk saya koreksi grammar dan spellingnya. Salah satu
lagu yang masih saya ingat adalah yang berjudul ‘The Shadow of Illusion’,
menurutnya lagu itu ditulisnya setelah menonton pertunjukan sulap di TVRI.
Begitupun juga dengan sebuah lagu yang berjudul ‘Mimpi’ yang menceritakan
tentang kisah cinta nelayan di pesisir Jakarta.
Waktu berlalu dan saya
semakin jarang bisa dipercaya oleh ibu untuk berbelanja ke pasar, karena uang
kembalian selalu saya pakai untuk membeli obat-obatan dan minuman keras. Dan
perlahan si mbak penjual bawang itupun perlahan menghilang dari ingatan saya.
Manusia boleh berencana,
namun Tuhan jua lah yang berkehendak. Siapa yang menyangka bahwa puluhan tahun
kemudian, si mbak penjual bawang itu kini telah menjadi seorang penyanyi
terkenal, sementara saya disibukkan dengan kegiatan-kegiatan sosial. Beberapa
kali, saya terkekeh haru saat mendengar beberapa lagu-lagu hits-nya yang saya
tahu pasti bercerita tentang masa lalunya sebagai penjual bawang.
Siang tadi, setelah membeli
voucher listrik di Indomaret terdekat, saya
menyalakan komputer dan membrowsing gambarnya. Dan atas nama masa
lalu, saya mem-photoshop foto-foto ini.